Sumber BBM dari Ganggang  

Posted by Ade Kusnadi in


PARA ahli geologi lingkungan AS, yang tergabung dalam Geological Society of American , dalam suatu pertemuan nasional di Alabama mengungkapkan, ledakkan meteor di Siberia bukan satu -satunya penyebab kepunahan dinosaurus di dunia dalam kurun waktu 540 juta tahun yang lalu. Namun ada satu penyebab lain, yang diduga berperan penting dalam kepunahan itu, yaitu sejenis ganggang (algae) yang sekarang sudah punah. Suatu penelitian yang dilakukan oleh para ahli geologi lingkungan AS mengungkapan, ada jejak bahwa racun ganggang tersebut diduga turut andil dalam pemusnahan dinosaurus dan sejenisnya.

Berita ini tentu saja cukup mengejutkan karena tidak akan menyangka tumbuhan yang sangat sederhana itu, bisa memusnahkan semua kehidupan di muka bumi ini. Para geolog AS berani mengungkapkan hal ini setelah melakukan investigasi secara terperinci dan teliti pada fosil tumbuhan sederhana itu selama beberapa tahun terahir, khususnya di daerah Kutub Utara dan Selatan, termasuk di dua belas gurun pasir besar di beberapa benua.

Para geolog itu mengungkapkan, ganggang yang kemudian diketahui bernama Dinoflagellates sp. itu melepaskan sejenis gas neurotoxin ( gas saraf ) yang bisa mambunuh mahluk hidup dalam beberapa jam saja. Pada masa hidup binatang-binatang itu, gangang yang juga hidup di rawa rawa purba pertumbuhannya mencapai angka maksimal. Neurotoxin yang ditiup angin menyebar di seluruh permukaan bumi higga meracuni semua koloni binatang purba tersebut.

John Rogers, ahli toksin lingkungan dari Universitas Clenson AS mengungkapkan, sifat racun yang menyerang syaraf pusat dalam sekejap menyebabkan binatang yang terserang jadi kelimpungan dan tidak lama kemudian mati. Setelah dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan peralatan penjejak canggih yang salah satu di antaranya menggunakan CT scan, neurotoxin banyak ditemukan pada fosil-fosil dinosaurus, brontosaurus, dan keluarga binatang purba lainnya.

Dari hasil penelitian mereka diketahui pascaledakan meteor di Siberia, bumi jadi gelap gulita selama beberapa waktu. Saat itu alga diduga tumbuh dengan cepat, padahal matahari tidak bersinar penuh. Pada waktu itulah diperkirakan alga, melepaskan neurotoxin sebagai "waste produknya". Dengan bantuan angin, racun itu tersebar menyelimuti langit dan bumi selama berbulan-bulan penuh.

James Castello, dari Universitas Michigan yang turut meneliti fosil-fosil alga menambahkan, saat bumi gelap gulita iklim bumi berubah drastis jadi dingin. Pada saat itulah, aktivitas kehidupan ganggang dinoflagelates meningkat tajam dan melepaskan racunnya hingga terisap binatang-binatang yang "ngatog" karena cahaya matahari tertutup. Hingga ahirnya habislah riwayat dinosaurus dan binatang purba lainnya di muka bumi.

**

Tidak semua ganggang merugikan kehidupan mahluk bumi. Banyak juga ganggang yang menguntungkan. Dalam bentuk phytoplankton, ia merupakan sumber kehidupan bagi ikan di laut mupun kolam.Dalam bentuk agar-agar, ia juga sebagai bahan makanan berserat kasar tinggi yang kaya gizi dan baik untuk kesehatan. Di pusat pusat laboratorium penelitian, agar-agar digunakan untuk tempat biakan objek penelitian

Bahkan jenis "Current algae", kini tengah diteliti oleh para ahli biotek (bioteknologi) AS untuk dijadikan sumber pengganti BBM, sebagai pengganti sumber energi fosil (premium, avtur, solar, minyak diesel, minyak tanah, dll. ).Penelitiannya sendiri sebenarnya sudah dilakukan hampir lima tahun yang lalu dan sudah mencapai 86%. "Tinggal finishing dan penyempurnaan beberapa kendala, agar bisa menekan biaya produksi hingga tidak memberatkan konsumen," ucap Dr. Yuan ahli biotek dari Kansas State University. Bersama dengan Dr. Zhian, Yuan bekerja untuk kepentingan BBM pengganti tersebut.

Diungkapkan, penelitian penggantian BBM fosil ini pada awalnya merupakan ide mereka, yang diajukan pada pemerintah. Hal yang menarik ini, kemudian mendapatkan tanggapan positif untuk terus dilanjutkan pengembangan penelitiannya. Dengan bantuan dana dari National Science Foundation, penelitian yang awalnya hanya mengeluarkan dana 98.780 dolar AS berlanjut pada tingkat yang lebih serius dan meyakinkan. Alga sumber kehidupan masa depan. Bahannya berlimpah ruah, dan mudah diolah dan ramah lingkungan.

Dibandingkan dengan kedelai, yang menghasilkan 50 galon BBM per satu hektare per tahun, bahan baku ganggang, setelah diolah rata-rata dapat menghasilkan 6.000 galon. Kini para pakar masih harus menekan "cost production", yang masih tinggi yaitu 56 dolar AS/galon. Diperhitungkan, harga ini masih bisa ditekan hingga 5 dolar AS/galon. Dengan demikian, 40% lebih murah bila dibandingkan dengan biaya produksi BBM fosil saat ini. Para pakar memperhitungkan,biaya rendah ini, bisa dituntaskan dalam kurun waktu kurang dari lima tahun mendatang. Bahkan bukan tidak mungkin jika dalam kurun waktu satu dua tahun, sudah bisa dituntaskan.

Pada bulan Agustus 2009, Yuan dan Zhian dibantu rekan rekannya menyosialisasikan hasil penelitiannya di 59 SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum ), dan hasilnya sungguh memuaskan karena tidak ada komplain dari para konsumen. Alga memiliki minyak per hektare 100-300 kali lebih banyak dibandingkan dengan kedelai yang sudah dimasyarakatkan di Amerika.

Penggunaan bahan nabati kedelai, menurut para peneliti, menemukan banyak kendala di antaranya kadar air yang terdapat dalam kedelai yang lebih dari10 persen masih harus ditekan. Dan untuk ini memerlukan biaya tidak sedikit karena akan menambah cost product biaya pengolahan sebesar 1,02 dolar AS per galon. Dan ini akan jadi beban biaya tersendiri untuk jadi satu biaya tetap pada penjualan BBM nabati per galonnya.

sumber : Pikiran Rakyat | AS Teliti Sumber BBM dari Ganggang

Related Post

This entry was posted on 1.29.2010 at Jumat, Januari 29, 2010 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar